Pertama Pada Serangan
Jantung dan Stroke
OLEH
JUM PANATA, M.Kep
Kepala UPTD-PSC SPGDT SS Kab. Bangka
Penyakit
jantung dan stroke sampai kini masih tercatat sebagai dua penyakit yang
banyak menelan korban jiwa. Serangan jantung bisa terjadi kepada siapa saja,
tak terkecuali keluarga dan orang terdekat dengan kita. Jika itu terjadi, apa
tindakan anda? Jangan terlalu lama membiarkan penderita serangan jantung
tergeletak. Terlebih lagi, pertolongan akan berhasil baik jika dilakukan sedini
mungkin. Berikut ini panduan medis darurat sederhana bagi masyakat awam pada
penderita penyakit jantung dan stroke.
1.
Tanda
serangan jantung
Gejala berikut
ini merupakan cirri khas pada penderita serangan jantung, namun dapat muncul
juga pada gangguan jantung lainnya.
1) Dada terasa tidak enak, nyeri atau berat. Nyeri
menyebar ke lengan kiri, lerher, rahang dan punggung.
2) Nyeri bermula tiba-tiba, namun kemudian
berkembang beberapa menit.
3)
Penderita memegang dadanya, badannya sedikit
membungkuk.
4) Tidak merespon ( tidak sadarkan diri )henti
napas dan denyut nadi tidak ada.
5)
Mengalami ganguan pernapasan. Pada penderita
gagal jantung biasanya muncul berupa sesak nafas setelah melakukan aktifitas
fisik.
6)
Denyut nadi tidak normal ( cepat, lemah, tidak
teratur )
7)
Jantung berdenyut ( palpitasi )
8)
Pembuluh darah balik melebar, baik dileher
maupun tubuh bagian atas.
9)
Bengkak di pergelangan kaki.
10) Mual
di perut, muntah, rasa tak enak di lambung.
11) Kepala
terasa ringan.
12) Rasa
lemas muncul mendadak.
2.
Tanda
penyakit stroke
Pada serangan jantung,
fase awal yang mudah dikenali adalah adanya rasa nyeri pada bagian dada sebelah
kiri. Sementara pada stroke, tandanya adalah rasa kebas dan tidak bisa
menggerakan anggota badan.
Tanda-tanda yang biasa muncul
pada serangan stroke:
1)
Nyeri kepada, mungkin gejala awal, atau
satu-satunya gejala.
2)
Kehilangan kesadaran, rasa kesemutan, kebas,
atau kelumpuhan dari wajah dan alat gerak.
3)
Berbicara tidak jelas ( sulit berbicara ),
penglihatan kabur, kejang, pupil mata tidak sama kanan dan kiri.
4)
Kehilangan control saluran kemh dan pembbuangan.
5)
Kulit pucat, abu-abu, kebiruan.
6)
Muncul keringat dingin kebiruan.
Serangan
jantung yang sering terjadi adalah akibat pembuluh darah yang menyempit
(arteriosklerosis). Pasokan darah kejantung jauh berkurang, sehingga otot
jantung tidak mendapat oksigen yang cukup. Penderita merasa nyeri, akhirnya
otot jantung akan mati.
Ganguan jantung lainya adalah
angina dan gagal jantung. Gejalanya hampir sama dengan serangan jantung, dan
sama-sama bisa menyebabkan jantung bisa berhenti berfungsi. Saat seseorang
mengalami serangan jantung, ia harus segera di baawa ke instansi kesehatan.
Selama 6 jam sejak terjadi serangan.
Kondisi
darurat lain, adalah stroke, kondisi ini terjadi karena sumbatan atau sumbatan
pembuluh darah didalam otak. Sehingga aliran darah menuju bagian tertentu dari
otak tergangu. Gejala dan tanda dari penderita sangat beragam, tergantung luas
dan daerah dari otak yang terkena dampak ganguan. Gejala ringan dan berat
sama-sama dapat mengancam jiwa.
4. Pertolongan pertama
Baik pada penderita jantung maupun
stroke pertolongannya hampir sama.
1)
Tenangkan penderita dan diri anda, jangan panik.
2)
Jangan tinggalkan penderita sendirian, sebisa
mungkin ditemani.
3)
Minta penderita beristirahat, menghentikan
kegiatan dan berbaring pada posisi setengah duduk.
4)
Pastikan jalan nafas penderita terbuka dengan
baik. Berikan suplai oksigen menggunakan tabung oksigen bila ada.
Kendurkan semua pakaian yang mengikat pada tubuh penderita.
5)
Jangan beri makan atau minum.
6) Bila penderita tidak sadarkan diri, segera
berikan resusitaasi jantung paru ( RJP ). Tindakan ini berupa pemberian nafas
buatan dan pijat jantung luar.
7)
Bawa penderita ke instansi kesehatan terdekat.
5. Pentingnya pelatihan
Pada penderita
serangan jantung, sambil menunggu bantuan medis, bisa di berikan 2 tablet
aspirin. Tapi, untuk jenis tablet nitrat yang diberikan dibawah lidah, harus
dilakukan dokter. Bila kondisi penderita tidak sadar. Periksa nafas dan detak
jantungnya di leher. Jika nafas berhenti namun jantung berdetak, beri nafas buatan.
Dan jika jantungnya berhenti berdetak lakukan pijat jantung luar. Namun, untuk
pijat ini, perlu pengetahuan dan pelatihan untuk melakukan secara tepat. Untuk
itu anda perlu melakukan pelatihan khusus.
Dalam
pelatihan ini, peserta mendapat pengetahuan dasar tentang kondisi-kondisi gawat
sehari-hari, serta penangannya. Seorang penolong sebaiknya punya serifikat dari
pelatihan. Tapi pengetahuan dasarnya bisa di pelajari sendiri.
Yang jelas,
penolong harus punya keberanian. Kalau ragu-ragu sebaiknya tidak usah
melakukanya sendiri, cukup amankan penderita dan periksa keadaanya lalu
segera cari pertolongan.
6. Resutitasi jantung-paru
Sebelum
melakukan resusitasi ini, lakukan penilaian akan bahaya. Pastikan keadaan
sekitar aman untuk penderita. Lalu tepuk bahu penderita dan Tanya dengan suara
lantang untuk melihat responyanya. Kemudian telepon ambulans gawat darurat
SPGDT SS untuk meminta bantuan. Jika penderita tidak memberi respon , lakukan
langkah berikutnya. yaitu, dengan melihat penderita masih bernafas atau tidak. Caranya
dengan mendekatkan pipi dan telinga di depan hidung si penderita, sambil melihat
pergerakan dadanya. Lalu, periksa nadi penderita dengan mereba nadi pada
lekukan antara jakun dan otot leher menggunakan jari, selama 5 - 10 detik.
Pedoman dasarnya sebagai berikut:
A.
Membuka jalan nafas ( airways control )
Setelah
penderita dibaringkan telentang. Angkat dagu dan dahi penderita ( ini bisa
dilakukan bila tidak ada kepala, leher, ataupun tulang belakang ).
Cara lain, dorong rahang bawah (
jaw trust maneuver ) ke atas. Gerakan ini akan mendorong lidah ke atas,
sehinggga jalan nafas terbuka. Jaga agar posisi mulut penderita teteap terbuka.
Setelah itu periksa mulutnya. Adakah benda
yang menghambat saluran nafas, seperti makanan atau gigi palsu yang terlepas.
Bila ada, keluarkan dengan jari tangan. Hati-hati jangan sampai malah anda
mendorong benda tersebut masuk ke dalam tenggorokan.
B.
Bantuan pernafasan buatan ( breathing support )
Kandungan
oksigen kira 21% banyaknya dari komponen udara. Sementara, proses bernafas
manusia hanya memanfaatkan 5% oksigen yang ada di udara. Ini artinya ada
16% oksigen pada udara yang kita keluarkan dan dapat kita tiupkan kedalam
paru-paru penderita serangan jantung. Caranya, pijat kedua hidung penderita,
tempelkan mulut anda dengan mulut penderita, hembuskan nafas setiap 5 detik.
C.
Bantuan sirkulasi ( circulatory support )
Lebih dikenal dengan pijatan
jantung luar (PJL ). Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.
Baringkan penderita pada posisi telentang pada
permukaan yang keras, jangan di kasur.
2.
Bebaskan pakaian penderita ( mengendurkan
pakaian yang mengikat erat )
3.
Posisikan diri anda di sisi penderita. Kedua
lutut terbuka kira-kira selebar bahu anda.
4.
Tentukan pertemuan lengkung iga. Caranya, ukur 2
jari ke atas pada garis tengah tulang dada.
5.
Letekan salah satu bantalan tangan di sini.
Tangan yang lain menekan di atasnya. Bahu dan siku tetap lurus. Lakukan PJL
sebanyak 15 kali dengan kecepatan pijatan 80-100 kali per menit.
6.
Berikan bantuan nafas buatan 2 kali secara kuat
namun lembut. Satu tiupan lamanya 1,5 – 2
detik.
detik.
7.
Lakuakn terus hingga 4 siklus dari 15 kali
pijatan 2 bantuan nafas buatan.
8. Periksa nadi di leher penderita. Juka nadi berdenyut
dan nafas belum ada, teruskan dengan
bantuan pernafasan.
bantuan pernafasan.
Saat
sendirian, kena serangan jantung, bagaimana cara pertolongan pertamanya?
Seseorang ketika jantungnya tidak dapat berdenyut
secara normal serta merasa hampir pingsan, ia hanya mempunyai waktu kira-kira
10 detik, setelah itu akan hilang kesadaran & pingsan. Jika sekitarnya
tidak ada orang yang memberi pertolongan pertama, penderita harus memanfaatkan
10 detik yang singkat ini untuk menolong dirinya sendiri.
Yang Harus
Anda Lakukan:
Jangan panik, usahakan batuk
dengan sekuat tenaga. Setiap kali sebelum batuk, tariklah nafas dalam-dalam
baru kemudian batuk dengan kuat-kuat, dalam-dalam dan panjang-panjang, seperti
hendak mengeluarkan dahak yang berada dalam dada.
Setiap selang 2 detik harus
tarik nafas sekali & batuk sekali. Hingga pertolongan tiba, atau kalau
merasa denyut jantung sudah normal, baru boleh beristirahat. Tujuan tarik nafas
untuk memasukkan Oxygen ke dalam paru2. Tujuan batuk : utk menekan jantung,
agar aliran darah bersikulasi. Menekan jantung juga dpt membantu denyut jantung
kembali normal. Pertolongan cara ini maksudnya, agar penderita mempunyai
kesempatan utk pergi ke Rumah Sakit. Hanya lakukan ini apabila anda sendirian
dan tidak ada siapa-siapa yang bisa memberikan buatan.
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
( SPGDT )
Sepintu Sedulang Kabupaten Bangka
Kabupaten Bangka sejak 12
Nopember 2010 telah memiliki Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (
SPGDT ) Sepintu Sedulang, yang mana dalam menjalankan fungsi kesehariannya di
dukung dengan Ambulans Gawat Darurat yang memiliki fasilitas lengkap layaknya
ruangan Intensive Care Unit (ICU). Penyakit dan kegiatan yang
dilayani oleh Crew Ambulans SPGDT Sepintu Sedulang Kabupaten Bangka adalah
korban gawat darurat (Gawat adalah sesuatu yang mengancam nyawa dan Darurat
adalah perlu penanganan dengan segera / cepat). Alamat kantor di Jl. Pahlawan
XII Sinkai Sawo Sungailiat Bangka. No Telp (0717)93766 atau 085357452918
layanan gratis 24 jam.
TUPOKSI SPGDT SEPINTU SEDULANG KABUPATEN BANGKA
I. Memberikan
pelayanan pra rumah sakit secara profesional yang bersifat gawat (mengancam
jiwa) dan darurat (perlu pertolongan segera) 24 jam penuh, yaitu:
1.
Menyelenggarakan pelayanan terpadu bagi penderita gawat
darurat baik dalam keadaan sehari-harimaupun dalam keadaan bencana.
2.
Memberikan pelayanan gawat darurat bersifat individu
ataupun massal.
3.
Memberikan pelayanan gawat darurat dengan cepat, tepat
dan cermat sehingga mengurangi kecacatan dan kematian
4. Melakukan mobilisasi dan koordinasi sistem pelayanan
kesehatan dengan cara efektif dan efisien, cepat, tepat dan cermat
II. Memberikan pendidikan dan pelatihan bantuan hidup dasar pada
masyarakat awam.
Kami
crew ambulans SPGDT SS siap memberikan pelatihan Pertolongan Pertama dan
Evakuasi bagi masyarakat awam, sehingga masyarakat umum bisa mengetahui dan
dapat melakukan pertolongan pertama pada kondisi kegawatdaruratan medis baik untuk diri sendiri maupun untuk menolong
orang lain.
Terimakasih....Semoga
bermanfaat.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar